Blog entry by DANIEL PARULIAN

Picture of DANIEL PARULIAN
by DANIEL PARULIAN - Saturday, 19 November 2022, 4:21 PM
Anyone in the world

Nama : Daniel Parulian

NIM : 1102220192

Kelas : EL-46-04

Telkom University atau Universitas Telkom adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Universitas Telkom ini sudah berdiri sejak 14 Agustus 2013 dari gabungan empat institusi yang berada di bawah badan penyelenggara Yayasan Pendidikan Telkom (YPT), yaitu Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Institut Manajemen Telkom (IM Telkom), Politeknik Telkom, dan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom).  Telkom University telah beberapa kali menduduki peringkat pertama Perguruan Tinggi swasta terbaik di Indonesia, dan bahkan masuk jajaran perguruan tinggi terbaik di Indonesia, yang bersaing dengan Perguruan Tinggi Negri. Universitas Telkom ini juga merupakan Universitas Swasta Pertama Indonesia yang Terakreditasi Unggul oleh BAN-PT.

Pada artikel ini saya akan menyampaikan pendapat saya mengenai pengamatan saya terhadap kondisi di Telkom University dalam bidang  Sustainable Development Goals (SGDs) di Telkom University, Kebhinekaan di Telkom University, Gerakan lingkungan di Telkom University, Renewable energi di Telkom University, Pengaturan aturan bermotor di Telkom University.

Sustainable Development Goals (SGDs) di Telkom University

Sustainable development goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) merupakan agenda global yang melibatkan 193 negara anggota PBB, termasuk Indonesia. TPB merupakan komitmen global yang terdiri atas 17 goals utama yang agendanya disepakati pada UN Conference on Sustainable Development 2012.  Agenda ini dilakukan untuk memastikan pada tahun 2030, dunia dapat mencapai kesejahteraan dan kedamaian di dunia. Agenda ini telah disepakati secara global untuk mencapai kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia. 

Di negara kita sendiri yaitu Indonesia, pemerintah secara umum mengelompokkan ke-17 goals pada SGDs ini ke dalam empat pilar utama melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kemen PPN/Bappenas), yaitu Pilar pembangunan sosial,  Pilar pembangunan ekonomi, Pilar pembangunan lingkungan, dan Pilar pembangunan hukum dan tata kelola. Sementara ke-17 goals itu sendiri merupakan Tanpa kemiskinan, Tanpa kelaparan, Kehidupan sehat dan sejahtera, Pendidikan yang berkualitas, Kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi layak, Energi bersih, Pekerjaan layak dan terjadinya pertumbuhan ekonomi, Industri, Inovasi dan infrastruktur, berkurangnya kesenjangan social, Kota & Komunitas berkelanjutan, konsumsi dan produksi bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, Ekosistem laut, Perdamaian, keadilan, kelembagaan yang Tangguh dan kemitraan untuk mencapai tujuan. 

Dan Universitas Telkom sebagai lembaga Perguruan Tinggi memiliki visi yang sejalan dengan tujuan pembangunan keberlanjutan atau SGDs, dan universitas Telkom siap turut berpartisipasi dalam mewujudkan semua tujuan berkelanjutan melalui pendidikan yang baik dan bermutu, penelitian atau riset, dan pengabdian kepada masyarakat. Sampai saat ini Universitas Telkom sudah banyak sekali membuat teknologi yang dapat membantu masyarakat dari berbagai bidang, mulai dari bidang peternakan, pertanian, dan bidang lainnya. Contohnya dengan membuat teknologi pemberi pakan otomatis, serta membuat robot yang dapat memadamkan api, serta membuat berbagai teknologi yang berkaitan dengan medis.

Kebhinekaan di Lingkungan Telkom university

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak sekali suku, bahasa daerah, dan kebudayaan. Menurut data yang ada, Indonesia memiliki lebih dari 300 suku bangsa atau kelompok etnik, lebih tepatnya lagi di Indonesia terdapat 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS tahun 2010. Tapi diantara keberagaman itu justru dapat menjadikan Indonesia menjadi negara yang kuat. 

Telkom University merupakan kampus swasta terbaik di Indonesia, sehingga sudah bukan hal yang mengejutkan kalau mahasiswa yang yang bersekolah di Telkom University ini berasal dari daerah yang berbeda-beda, ada yang dari aceh, sulawesi, dan masih banyak lagi. Tapi apakah perbedaan itu dapat meruntuhkan rasa persaudaraan yang dimiliki di Telkom University, jawabannya tentu tidak bukan malah merusak persaudaraan, tapi perbedaan inilah yang dapat menjadi modal dasar yang tak mudah terpatahkan. Walaupun dari daerah yang berbeda-beda sebagai mahasiswa Telkom University harus memiliki makna dari semboyan negara kita yaitu "Bhinneka Tunggal Ika", sehingga kita dapat melangkah maju bersama-sama dan memperkuat bangsa dan negara kita dengan selalu memegang prinsip persatuan diatas perbedaan.

Renewable Energy di Telkom University

Permintaan energi global saat ini tercatat telah meningkat 3 kali  sejak 1950 dan pemakaiannya diperkirakan telah mencapai 10.000 juta ton pertahun. Sebagian besar energi berasal dari bahan tak terbarukan seperti batu bara, gas alam, minyak, dan tenaga nuklir. Di antara bahan-bahan tersebut, minyak bumi merupakan sumber energi primer yang paling kritis. Diperkirakan cadangan minyak dunia akan habis dalam waktu 40 tahun, sedangkan batu bara dan gas alam diperkirakan akan habis dalam waktu 250 dan 70 tahun. Selain tidak terbarukan, bahan bakar fosil juga tidak ramah lingkungan karena pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan gas karbon dioksida yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Asap pembakaran batu bara yang bercampur dengan uap air di awan berpotensi menghasilkan hujan asam yang mematikan ikan dan merusak daun tanaman di danau air tawar.

Di bidang renewable energy ini,Telkom University sampai saat ini sudah melakukan berbagai penelitian di berbagai sumber energi yang dapat terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga angin, matahari atau surya, dan tenaga sampah. Salah satu contoh yang sudah ada penerapannya adalah pembangkit listrik tenaga surya. 

Telkom University telah memakai tenaga dapat diperbaharui salah satunya berdasarkan energi matahari menggunakan media solar panel atau panel matahari. Pemakaian solar panel berdasarkan pembangkit energi matahari ini mampu mengurangi penggunaan listrik konvensional, dan lantaran ini merupakan energi yang dapat diperbaharui, dan hanya memerlukan energi matahari menjadi sumber energinya, jadi mampu menerima tenaga atau daya berdasarkan sinar surya yang didapatkan dalam siang hari. Pembangkit listrik energi matahari dari panel matahari ini berkapasitas 6000 VA. Panel matahari ini telah dipasang pada salah satu gedung pada Telkom University yaitu gedung Fakultas Teknik Elektro. Selain itu Panel matahari jua dipasang Gedung Genset. Beberapa Penggunaan Lampu penerangan pada jalan Telkom University juga memakai sumber energi matahari dari solar cell. Sudah lebih dari 70 % lampu penerangan pada jalan Telkom University telah memakai tenaga energi matahari.

Gerakan Lingkungan di Telkom University

Sebagai salah satu Universitas terbaik di Indonesia, Telkom University tentunya sangat menjaga kelestarian dan keasrian dari lingkungannya, sehingga semua mahasiswa di Telkom University dapat belajar dalam keadaan yang kondusif dan nyaman. Komitmen Telkom University (Tel-U) dalam menjadikan kampus yang hijau dan lestari terus diupayakan. Berdasarkan pemeringkatan Universitas Indonesia Green Metric (UIGM), Telkom University menempati peringkat ke-9 di Indonesia dan peringkat ke 123 dunia sebagai kampus hijau di tahun 2020. GREEN CAMPUS merupakan gambaran sebuah kampus hijau yg menerapkan efisiensi tenaga yang rendah emisi, konservasi asal daya dan menaikkan kualitas lingkungan, dengan mendidik warganya buat menjalankan pola hidup sehat dan membangun lingkungan belajar yang nyaman. 

Untuk mewujudkan lingkungan belajar yang nyaman dan aman, sebagai mahasiswa harus membuat perubahan terhadap diri sendiri terlebih sendiri terlebih dahulu, maka dari itu tujuan Telkom University sebagai green campus yang asri akan tercapai.

Peraturan Penggunaan Kendaraan Bermotor di Telkom University

Telkom University adalah kampus yang memperbolehkan mahasiswanya untuk membawa kendaraan motor ke lingkungan kampus dan kampus juga sudah menyiapkan lahan parkir yang digunakan untuk mahasiswa memarkirkan kendaraannya. Namun menurut saya, lahan parkir ini masih kurang tertata rapih terutama pada lahan parkir asrama yang kebanyakan parkir motornya pararel sehingga beberapa motor tidak dapat keluar, selain itu jalanan nya rusak banyak bolong, sehingga kalau hujan terjadi genangan air yang dalam dan tidak jarang terjadi motor yang kepleset karena tidak tahu nya ada lubang, selain itu pencahayaan di lahan parkir sangat kurang sehingga ketika hari sudah malam sedikit sulit untuk mencari motor. Saran saya tambahkan pencahayaan selain itu jalanan yang rusk segera diperbaiki.

Referensi :