Situs blog

Siapa pun di dunia

Sustainable Development Goals (SDGs) – Pengembangan Sarana di Telkom University

(Oleh: Rafiandra Nur Fikri)

            Lingkungan yang sehat tidak hanya mempengaruhi jasmani. Tetapi, secara tidak langsung menyehatkan bagi jiwa atau rohani kita. Ciri lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang memiliki udara yang bersih, mudah mendapatkan air bersih, dan terdapat pengolahan limbah yang baik. Dalam mewujudkan hal tersebut, pemerintah membuat sebuah program yang bernama green campus.

Telkom University merupakan salah satu universitas yang menerapkan program green campus. Program Green Campus bertujuan untuk menciptakan lingkungan kampus yang ramah lingkungan. Program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan berkelanjutan agar seluruh warga kampus merasa nyaman saat berada di lingkungan kampus. Dalam pelaksanaan program green campus ini melibatkan seluruh warga kampus. Contoh kecil dalam perwujudan green campus yakni penghematan air, listrik, dan membuang sampah pada tempatnya. Pada tahun 2021, Telkom University meraih peringkat ke-9 di Indonesia dalam UI GreenMetric (UIGM) dan meraih peringkat ke-102 di dunia berdasarkan pengumuman UI GreenMetric World University 2021.

UIGM memiliki 3 komponen, yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial. Dalam mewujudkan program green campus, Telkom University melakukan beberapa upaya yaitu penanaman pohon di banyak titik wilayah kampus, penggunaan solar panel, sumur resapan biopori, waste management (pengelolaan limbah), dan penggunaan teknologi dari sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Energi terbarukan merupakan sumber energi yang berasal dari sumber daya alam yang bisa diperbarui, sehingga bisa digunakan secara terus menerus. Menurut American Petroleum Institute, diperkirakan pasokan minyak bumi akan habis pada tahun 2062 dengan perkiraan cadangan minyak dunia sebesar 1,4-2 triliun barrel. Contoh sumber energi terbarukan ini berasal dari air, angin, sinar matahari, dan lainnya.

Sudah waktunya energi terbarukan untuk diterapkan, melihat sumber energi konvensional yang semakin lama akan habis. Saat ini, Telkom University sudah menggunakan sumber energi terbarukan. Teknologi yang digunakan adalah penggunaan solar panel. Cara kerja panel surya adalah menangkap pancaran sinar matahari dan mengubahnya ke arus AC yang awalnya arus DC, setelah itu listrik akan disimpan di baterai. Hal ini dapat meringankan beban listrik di Telkom University.

Namun, dari beberapa upaya tersebut masih cukup banyak hal yang harus dibenahi dari sarana di Telkom University. Berikut sarana yang perlu dibenahi dan inovasi yang bisa tambah:

1.      Fasilitias sepeda di wilayah kampus.

Di samping gedung asrama putra terdapat banyak sepeda yang terbengkalai. Dilihat dari kondisinya sepeda - sepeda tersebut masih bisa dibilang cukup bagus, hanya perlu sedikit perbaikan. Jika sepeda tersebut beroperasi kembali, bisa sangat membantu mobilitas warga kampus apalagi penghuni asrama. Saat beroperasi kembali, sebaiknya ditambahkan fitur scan barcode pada aplikasi MyTelu untuk melakukan scan barcode yang ditempel pada setiap sepeda. Setiap orang yang ingin memakai sepeda harus scan terlebih dahulu. Kemudian mempelihatkan kepada petugas agar diberikan kunci sepedanya.

2.      Jalan gate 1 rusak.

Bagi para pengendara motor pasti merasakan jalanan yang rusak ketika saat akan keluar melalui gate 1. Kondisi jalan tersebut terdapat lubang yang cukup banyak. Selain banyak lubang, jalan gate 1 terdapat banyak sekali debu. Hal tersebut dapat membahayakan pengguna motor. Apalagi saat kondisi sedang hujan, otomatis jalanan akan licin dan berbahaya jika tidak sengaja mengerem mendadak.

3.      Jalan parkiran motor asrama yang rusak.

Jalanan di wilayah parkiran asrama perlu diperbaiki karena jika setiap hari melewati jalan tersebut bisa merusak motor. Apalagi saat hujan jalanan yang banyak sekali lubangya tergenang oleh air, bahkan beberapa bagian parkiran banjir. Hal tersebut bisa menyebabkan pakaian bisa kotor.

4.      Lampu pada di parkiran motor asrama dan parkiran samping Gedung tokong nanas.

Pada saat malam hari, area parkiran motor asrama dan parkiran mobil  samping tokong nanas sangatlah gelap karena tidak ada lampu yang menerangi. Di parkiran motor pada saat malam hari sangat sulit untuk mencari keberadaan motor. Sebaiknya ditambahkan lampu yang menggunakan panel surya seperti di depan Gedung TULT. Hal tersebut bisa meningkatkan keamanan di area kampus dan bisa menciptakan rasa aman bagi warga kampus yang pulang pada malam hari.

5.      Pemasangan kamera cctv diparkiran asrama.

Kamera cctv di parkiran sangat diperlukan untuk keamanan karena tingkat pencurian helm di Telkom University sangat tinggi. Banyak sekali yang kehilangan helm di parkiran asrama. Jika ditambahkan kamera cctv pada parkiran setidaknya menimbulkan rasa aman para pengendara motor. Sehingga ketika mahasiswa dan dosen atau staf lainnya akan merasa aman ketika sedang belajar dan mengajar.

6.      Mengecat ulang kelas di Gedung Tokong Nanas.

Ruang kelas di Gedung tokong nanas hampir semua temboknya kotor dari coretan atau kotoran dari bekas penghapus papan tulis. Alangkah baiknya seluruh tembok kelas di cat ulang karena mempengaruhi pada estetika. Jika tembok terlihat bersih maka kegiatan belajar dan mengajar akan semakin nyaman.

7.      Menambahkan unit TUC yang menggunakan listrik.

Untuk saat ini Telkom University, memiliki 4 unit Tel-U Car atau yang biasa disebut “tuc-tuc”. Rute yang dilalui juga sudah cukup banyak. Dimulai dari Gedung TULT – Gedung Serba Guna – Parkiran asrama – Asrama. Kendaraan ini cukup membantu mobilitas mahasiswa maupun dosen. Peminat untuk menggunakan kendaraan ini cukup banyak, sehingga diperlukan penambahan unit TUC. Dalam mewujudkan green campus, Telkom University bisa menambahkan unit TUC dengan sumber energi yang berbeda. Energi yang digunakan bisa berasal dari pancaran sinar matahari yang ditangkap oleh panel surya. Biaya operasional TUC bisa lebih hemat dibandingkan TUC yang menggunakan bahan bakar konvensional atau minyak. Selain itu, penggunaan energi panel surya lebih ramah lingkungan yang dimana merupakan tujuan dari green campus.  

8.      Toilet di Gedung Tokong Nanas

Kebersihan toilet di Gedung Tokong Nanas perlu diperhatikan juga. Karena kebersihan toilet menyangkut pada kesehatan seluruh warga kampus. Selain itu, perlu ditambahkan sirkulasi udara karena terdapat beberapa exhaust fan di toilet yang mati dan kurangnya sirkulasi cahaya. Agar lebih baik, toilet di Gedung Tokong Nanas di renovasi lagi seperti di toilet di Gedung TULT yang memiliki sirkulasi cahaya dan udara yang baik.

Hal yang telah dijabarkan melalui artikel ini berkaitan dengan perwujudan program green campus. Dapat ditarik kesimpulan bahwa penjabaran diatas merupakan hal- hal yang perlu dibenahi agar kedepannya kampus Telkom University menjadi semakin lebih baik. Memang diperlukan dana dan tenaga yang cukup besar, serta dibutuhkan kerja sama dari pihak luar dan dalam kampus agar bisa terealisasi. Semoga segala target dalam perwujudan green campus dapat terealisasikan tepat waktu pada than 2030.  Semua hal yang perlu dibenahi di Telkom University ini merupakan opini pribadi saya yang merasakan selama melakukan kegiatan kuliah disini.

 

 

 

 

 

 

           

           

 

           

 

 

           

           


 
Siapa pun di dunia


Gedung tokong nanas merupakan salah satu gedung kuliah umum pada Telkom university yang telretak pada tengah-tengah kampus, gedung tokon nanas juga memiliki tinggi 10 lantai dan hanya memiliki 4 lift pada dua sisi yang berhadapan satu sama lain. Gedung kuliah umum atau yang biasa kita sebut tokong nanas ini memiliki banyak keluhan, salah satunya adalah sirkulasi udara pada ruangan kelasnya yang sangat minim. Selain itu juga seharusnya ruangan kelas di fasilitasi Air Conditioner / AC, karena pada saat para mahasiswa sedang beraktifitas di dalam kelas ataupun sedang melakukan pembelajaran mereka maupun saya selalu mengeluhkan betapa panasnya ruangan kelas di tokong nanas tersebut. Rfid atau yang bisa juga disebut dengan alat tapping kartu di setiap kelas pada gedung tokong nanas memiliki respon yang sangat jelek, sehingga saat kita ingin melakukan absen dan melakukan tapping kartu pada alat Rfid pasti selalu lama untuk terdeteksi ataupun terkadang kartu yang sedang kita tapping itu tidak terdeteksi. Kemungkinan paling besar ialah alat Rfid yang sudah termakan usia atau telah usang sehingga kinerja dari alat tersebut sudah tidak sempurna lagi atau sudah tidak efektif. Lemahnya daya deteksi pada Rfid tersebut sangat mengganggu atau menyusahkan para mahasiswa karena harus menunggu lama saat mengantri saat melakukan absen. 

 

  1. Suhu ruangan yang terlalu panas. 

 

Ruangan panas bisa mempengaruhi kinerja otak maupun respon otak. Saya sendiri merasakan dampak dari suhu rungan yang suhunya panas atau oksigen yang terasa kurang, dampaknya tersebut adalah tubuh berkeringat dan menjadi tidak konsen atau fokus dalam melakukan pembelajaran dalam ruangan pada gedung Tokong nanas. Padasaat siang hari, ruangan pada gedung tokong nanas suhunya melebihi suhu ruangan yang cocok untuk di pakai belajar, hal tersebut merugikan bagi mahasiswa maupun dosen yang sedang mengajar pada waktu siang hari maupun sore hari. Suhu yang optimal untuk kinerja otak yang sempurna adalah pada kisaran 20 sampai dengan 25 derajat celcius, jika suhu ruangan di bawah suhu 20 derajat celcius maka akan terlalu dingin sehingga sama saja dengan ruangan yang panas dimana kinerja otak maupun konsentrasi mahasiswa maupun dosen akan terganggu. Sebaliknya jika suhu ruangan di atas 25 derajat celcius maka sama saja dengan suhu yang di bawah 20 derajat celcius dimana kierja dan kemampuan otak terganggu dan konsentrasi mahasiswa maupun dosen akan sangat terganggu. 

 

Saya mengusulkan untuk semua ruangan kelas untuk di beri AC (Air Conditioner), minimal satu ruangan kelas memiliki satu buah AC untuk cukup menyejukan ruangan kelas tersebut supaya mahasiswa dan dosen menjadi nyaman jika sedang beraktifitas dalam ruangan kelas di dalam gedung tokong nanas. Setidaknya diberikan satu buah AC berPK kecil pada setiap ruangan untuk sekedar menyejukan ruangan kelas pada gedung tokong nanas karena adanya AC akan sangat berdampakbaik bagi mahasiswa yang sedang beraktifitas maupun dosen yang sedang mengajar. 

 

  1. Lift yang terlalu padat. 

 

Gedung kuliah umum 3 atau yang sering di sebut denagn Tokong nanas yang memiliki 10 lantai dan memiliki hampir 200/lebih ruangan yang aktif di gunakan dan hanya memiliki 4 lift, lift pada gedung tokong nanas selalu di padati oleh mahasiswa yang ingin melakukan pembelajaran pada kelas nya masing-masing sehingga jika kita ingin menaiki lift selalu padat dan memakan waktu yang cukup lama untuk menunggu lift yang kosong. Dengan padatnya lift pada gedung tokong nanas membuat para mahasiswa maupun dosen terpaksa menggunakan tangga, jika kita ingin mencapai lanta atas atau lanta yang cukup tinggi sangat menguras tenaga sehingga jika kita baru sampai ruangan kelas pasti kita sudah berkeringat dan juga ngos-ngosan. 

 

Usulan untuk masalah tersebut adalah dengan menambah lift pada gedung Tokong nanas sehingga mempermudah mahasiswa dan juga untukpara dosen yang ingin mengajar, bisa juga dengan meningkatkan kapasitas lift tersebut supaya menjadi efektif dan memudahkan para dosen dan mahasiswa. Lift tersebut sebaiknya di perbanyak jumlahnya pada keempat sese gedung minimal ada dua lif dengan total minimal 8 lift di gedung tokong nanas ini, agar tangga pada gedung tersebut hanya di gunakan untuk keadaan darurat saja dikarenakan tangga tersebut sangatramai dan jika pada keadaan darurat akan sangat kacau karena tangga di geding Tokong nanas digunakan untuk jalan naik ke lantai atas yang paling sering digunakan. 

 

  1. Alat Rfid / alat tapping kartu yang tidak sulit untuk mendeteksi kartu. 

 

Rfid (Radio frequency identification) merupakan sebuah alat yang mampu memancarkan gelombang elektromagnetik untuk mengubah antara data terminal dengan sebuah objek seperti contohnya KTM (Kartu Tanda Mahasiswa). Rfid atau yang bisa juga disebut dengan alat tapping kartu di setiap kelas pada gedung tokong nanas memiliki respon yang sangat jelek, sehingga saat kita ingin melakukan absen dan melakukan tapping kartu pada alat Rfid pasti selalu lama untuk terdeteksi ataupun terkadang kartu yang sedang kita tapping itu tidak terdeteksi. Kemungkinan paling besar ialah alat Rfid yang sudah termakan usia atau telah usang sehingga kinerja dari alat tersebut sudah tidak sempurna lagi atau sudah tidak efektif. Lemahnya daya deteksi pada Rfid tersebut sangat mengganggu atau menyusahkan para mahasiswa karena harus menunggu lama saat mengantri saat melakukan absen. 

 

Dari keluhan di atas saya mengusulkan untuk memperbaharui alat Rfid atau alat untuk absen ke alat yang lebih modern dan alat yang lebih bagus karena alat yang sekarang di gunakan telah usang dan tidak bekerja dengan sempurna. Ataupun setidaknya untuk memperbaiki alatnya supaya bisa memudahkan mahasiswa dan para dosen untuk memperoleh absen supaya tidak ada kekeliruan dalam menginput data absen, dikarenakan ketika melakukan absen dengan cara tepping kartu terkadang saat alat mengeluarkan bunyi yang mengartikan jika kartu telah terdeteksi tetapi terkadang data nya tidak terperoleh atau tidak masuk sehingga siswa yang terkendala seperti tidak terdeteksi absen nya di data absen dia di anggap alfa jika sehingga dosen selalu mengabsen secara manual untuk antisipasi jika ada yang terkendala saat melakukan absen. 

 

Bersdasarkan data-data yang telah saya sampaikan bisa saya simpulkan bahwa gedung Tokong nanas atau gedung kuliah umum 3 ini masih banyak memiliki kekurangan tetapi saya sudah cukup puas dengan fasilitas yang di sediakan oleh Telkom University. Namun masih sangat disayangkan gedung tokong nanas masih kurang dari kata sempurna dan juga banyak keluhan yang di dapat semoga dari saran dan usulan yang telah saya berikan walaupun usulan atau saran yang saya berikan mungkin akan memakan banyak biaya pada perbaikannya tersebut. Maka dari itu saya berharap agar setiap masalah atau keluhan yang saya berikan bisa segera teratasi sehingga Telkom University bisa semakin lebih baik dan lebih maju dan menjadi universitas swasta terbaik di indonesia. Sekian yang dapat saya sampaikan, saya Malikdafa Gandara dengan NIM 1102223283 kelas EL-46-05, Terim Kasih. 


 
Siapa pun di dunia

NAMA : Muhammad Nafis Rahmat

NIM : 1102223236

KELAS : EL-46-07

 

Hai Telutizen

               Di kesempatan kali ini saya akan membahas suatu hal yang mungkin kita sebagai pengendara motor mengalaminya sehari- hari. Pasti udah bisa nebak kan apa itu ? yap jadi di kesempatan ini saya akan membahas tentang fasilitas yang ada di Telkom University yang perlu adanya perbaikan untuk kebaikan pengguna fasilitas kedepannya.

               Motor adalah salah satu transportasi yang sering digunakan oleh mahasiswa Telkom University yang mana akan mempermudah urusan bepergian dari kost menuju kampus, banyak nya kendaraan bermotor membuat jalan menjadi sangat penting, oleh karena itu selama saya bepergian dari kost menuju parkiran asrama Telkom University mempunyai keluhan sendiri yaitu, seperti jalan yang tidak rata dan berlubang sangatlah mengganggu perjalanan menuju kampus, hal ini menjadi membuat kita sebagai pengguna motor menjadi merasa tidak nyaman untuk melalu jalan yang ada di sekitaran Telkom University, tidak sampai situ untuk parkiran motor yang ada di asrama pun menurut saya masih kurang rapih karena jalannya berlubang tidak rata apalagi kalau hujan akan becek dan membuat genangan yang cukup untuk membuat sepatu kita tenggelam saat berada di parkiran, dan juga akses jalan untuk keluar dari parkiran asrama menuju gate 1 sangatlah tidak nyaman karena jalanan yang banyak sekali lubang dan berpasir.

               Solusi untuk mengatasi masalah jalan rusak ini adalah mengaspal jalanan sepenuhnya pada setiap jalan yang ada di sekitaran area Telkom University. Pernah suatu hari saya melihat ada perbaikan jalan di depan TUCH yang perbaikan nya itu sedikit nanggung sehingga hasilnya tidak memuaskan dan tidak bertahan lama yang akhirnya rusak Kembali. Perbaikan jalan dengan cara diaspal seluruhnya disekitaran jalan Telkom University menurut saya akan efektif dan akan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan Telkom University, terutama mahasiswa nya. Jalan yang bagus akan membuat nyaman bagi penggunanya, apalagi Ketika ada tamu penting Telkom University sehingga kita tidak malu lagi dengan jalan rusak tersebut.

Demikian pembahasan dari saya, saya berharap besar dari Telkom University agar segera diperbaiki jalanannya untuk kenyamanan dan kebaikan bersama. Mohon maaf bila ada salah kata, Terima Kasih .

 

 


 
Gambar dari ALGIFARI DAVINGGA
oleh ALGIFARI DAVINGGA - Jumat, 18 November 2022, 03:03
Siapa pun di dunia

Tugas besar blog

Nama:Algifari Davingga

Kelas :EL-46-07

Nim    :1102223134


Sebelumnya perkenalkan nama saya Algifari Davingga,saya akan menyampaikan pendapat saya untuk telkom mengenai masalah jalanan di telkom,


Motor salah satu kendaraan yang sering digunakan mahasiswa telkom.kendaraan sangat berpengaruh bagi perkembangan mahasiswa tanpa kendaraan aktifitas mahasiswa akan lebih sulit.

telkom memberikan fasilitas yang baik cukup untuk mahasiswanya seperti parkiran yang luas dan akses dari parkir ke gedung2 yang dekat seperti di parkiran gate 4,parkiran asrama,dan telkom memberikan fasilitas TUC

-


kekurangan dari parkiran telkom adalah masih banyak jalanannya yang berlubang dan kurang rata dan apabila disaat kondisi hujan jalanan pasti akan licin dan dapat menyebabkan mahasiswa jatuh.

telkom memberikan beberapa aturan seperti mentaati lalu lintas di kampus parkir tidak sembarangan,memarkirkan kendaraan dengan rapi.

tetapi walaupun aturan telah dibuat akan tetapi masih banyak yang melanggar aturan tersebut

dan menurut saya saran untuk kedepannya jalanan parkiran atau didalam kampus diperbaiki dan aturan-aturan lalu lintas lebih diperketat atau diberikan sanksi dan kalo bisa parkiran telkom dapat menyediakan tempat penititap helm atau barang berhaga karna sangat membantu mahasiswa agar menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan 


sekian dari saya,apabila terdapat salah kata dalam penyampaian saya mohon maaf


 
Gambar dari RAHMAN MULIAWAN ALIMI
oleh RAHMAN MULIAWAN ALIMI - Jumat, 18 November 2022, 01:41
Siapa pun di dunia

RAHMAN MULIAWAN ALIMI

1102223266/EL-46-07

       



     Banyak jalanan yang rusak disekitar telkom university yang menyebabkan pengguna jalan tidak nyaman. untuk itu  diperlukan suatu jaringan jalan yang baik sehingga hambatan yang di lalui dapat di atasi secepat mungkin agar terciptanya keamanan dan kenyamanan  bagi pengguna jalan .

 kondisi jalan yang rusak sering menyebabkan kerugian harta benda akibat genangan air yang berlubang.  meningkatnya kebutuhan mahasiswa akan mempengaruhi kapasitas jalan, hal ini akan menimbulkan masalah seperti kerusakankan jalan yang dapat mengganggu tingkat kinerja dari jalan tersebut.

   ada ketentuan jika seseorang yang membiarkan jalan rusak akan mendapatkan sanksi ,sesuai pasal 24 ayat 1 UU No 22 tahun 2009  tentang lalu lintas ,penyelenggara wajib segera dan patut untuk memperbaiki jalan yag rusak yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas 

   maka dari itu telutizen dapat menyadari akan pentingnya menjaga jalan dengan benar,serta telutizen bergerak untuk memelihara jalan yang rusak di lingkungan telkom univeristy,juga mengurangi kerusakan jalan yang lebih banyak kedepannya.  



 
Gambar dari HIBATUL AZIZI ANANTA SAKTI
oleh HIBATUL AZIZI ANANTA SAKTI - Jumat, 18 November 2022, 00:28
Siapa pun di dunia

Nama: Hibatul Azizi Ananta Sakti

NIM: 1102223142

Kelas: EL-46-07


Gerakan Lingkungan


Gerakan Lingkungan adalah gerakan sosial dan politik yang di arahkan untuk pelestarian, restorasi dan peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui pendidikan publik, advokasi perubahan gaya hidup, perbaikan perencanaan komunitas, perubahan ekonomi uang serta perombakan kebijakan Negara. Gerakan Lingkungan sendiri telah banyak dilakukan di negara kita, Indonesia, contohnya seperti Reboisasi, Penanggulan Sampah, Pembuatan Waduk, dan masih banyak lagi.

 

            Di kampus kita tercinta, Telkom University memiliki lingkungan yang bisa dibilang tergolong bersih dan nyaman serta bebas dari polusi yang terlalu berlebihan. Kebersihan lingkungan Telkom tidak luput dari upaya kerja keras cleaning service ataupun satpam yang bertugas serta para petugas yang bekerja untuk merawat pepohonan dan rumput yang ada di lingkungan dengan baik, dari bagian mahasiswa serta dosen pun berpartisipasi untuk menjaga lingkungan di Telkom, contohnya seperti membuang sampah pada tempatnya, menjaga ketertiban serta mentaati aturan kampus. Gerakan lingkungan yang sudah dilakukan oleh seluruh civitas Telkom University adalah seperti adanya kegiatan peduli lingkungan seperti kegiatan yang rutin dilakukan oleh UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) ASTACALA, dimana UKM ini sendiri bergerak dibidang kecintaan alam dan kegiatan rutin yang mereka lakukan adalah "Jumat Bermanfaat", dimana kegiatan ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan kampus agar tetap terjaga. Ada juga program Green Campus, dimana program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kampus yang bersih, sehat, dan asri, serta nyaman demi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar.

 

            Telkom University merupakan kampus terhijau ke-9 di Indonesia berdasarkan pemeringkatan Universitas Indonesia (UI) Green Metric Pada  Desember 2020. Hal tersebut menjadi salah satu prestasi membanggakan bagi Telkom University sebagai kampus swasta di Indonesia. Berbagai upaya yang membuat Telkom University menjadi Kampus Hijau diantaranya yaitu, penanaman banyak pohon di area kampus dan pembuatan  sumur resapan 1000 biopori pada kampus seluas 50 hektare tersebut. Beragam penerapan teknologi hijau juga terus dikembangkan oleh Telkom University, seperti produksi kendaraan listrik untuk transportasi agar mempermudah mahasiswa dalam menjangkau area di dalam kampus  serta patrol keamanan kampus.

 

            Demikian artikel singkat yang bisa saya sampaikan untuk tugas Pembentukan Karakter yang bertema Gerakan Lingkungan. Saran saya untuk Gerakan lingkungan di area kampus adalah untuk selalu menjaga kebersihan kampus dan selalu mentaati aturan yang ada di kampus, seperti selalu membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuangnya sembarangan.


[ Mengubah: Jumat, 18 November 2022, 00:29 ]
 
Siapa pun di dunia

Nama: Ni Kadek Cindy Sriastiti

NIM: 1102223133

Kelas: EL - 46 - 07

Gerakan Lingkungan di Universitas Telkom

Wilayah Asrama Universitas Telkom

Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua hal, baik itu sumber daya, energi, mahluk hidup, dan juga perilaku mahluk hidup yang dapat memengaruhi alam itu sendiri. Lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di sekitar mahluk hidup yang dapat membantu perkembangannya. Pengertian lainnya, adalah lingkungan merupatan tempat untuk mahluk hidup beradaptasi, berinteraksi serta beraktivitas. Lingkungan juga merupakan sumber untuk memenuhi kebutuhan suatu mahluk hidup. Di bawah ini merupakan salah satu contoh pengamatan lingkungan di Universitas Telkom

  • Kondisi Lingkungan Universitas Telkom

  1. Kondisi sampah di Universitas Telkom

Setelah diamati, kondisi lingkungan di Universitas Telkom dapat terbilang sangat baik untuk ditempati. Namun ada beberapa hal yang menjadi kekurangan di lingkungan sekitar Universitas Telkom. Contohnya adalah banyaknya sampah daun kering yang beserakan di beberapa tempat, khususnya di saluran air. Dedaunan merupakan salah satu contoh sampah organik yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk yang baik untuk tanaman itu sendiri. Namun apabila sampah dedaunan yang dihasilkan dalam jumlah banyak dan tidak diolah maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai kembali. Selain itu, terkat dengan penyediaan tempat sampah di sekitar kampus Universitas Telkom yang dapat terbilang kurang. Berdasarkan pengamatan, saat saya menelusuri beberapa wilayah Universitas Telkom, tempat sampah dapat terbilang kurang jumlahnya untuk wilayah yang dapat dikatan cukup luas. 

        2. Kondisi genangan air di Universitas Telkom

Saluran air di Universitas Telkom dibangun dengan sangat baik, dengan memerhatikan lokasi dan juga kondisi di sekitarnya. Namun, ada beberapa tempat di Universitas Telkom yang dapat memunculkan genangan air saat terjadinya hujan, contohnya jalan menuju gate 1. Pada jalan tersebut terdapat sebuah lubang yang memungkinkan air untuk tergenang di sana. Genangan air ini terjadi akibat tidak ratanya permukaan jalan sehingga menyebabkan air masuk ke kondisi jalan yang lebih rendah dengan sekitarnya. Adanya genangan air ini dapat memunculkan beberapa penyakit, selain karena  adanya bakteri, genangan air ini dapat memicu perkembang biakan nyamuk.  

  • Saran dan Rekomendasi Penyelesaian Masalah

Berdasarkan dua poin utama yang saya paparkan di atas, maka saya akan memberikan beberapa rekomendasi dan juga saran terkait masalah di atas. Yang pertama, terkait sampah dedaunan yang menumpuk, rekomendasi penyelesaian masalah adalah dengan memaksimalkan ketersediaan sampah dedaunan itu sebagai bahan pupuk. Selain bermanfaat untuk lingkungan sekitar, dengan berhasilnya dibuatnya pupuk, maka sama dengan berhasil membuat produk yang bernilai jual. Selain itu, jumlah atau kapasitas dedaunan juga berkurang, sehingga dapat memperindah lingkungan sekitar. Kedua, masalah terkait penyediaan tempat sampah di sekitar Universitas Telkom. Pihak Universitas Telkom dapat menambah jumlah tempat sampah di sekitar Universitas Telkom, sehingga mahasiswa ataupun tenaga kerja di Universitas Telkom dapat membuang sampah pada tempat sampah yang telah tersedia. Selanjutnya adalah mengenai kondisi jalan yang menyebabkan genangan air. Rekomendasi yang dapat saya berikan yaitu perbaikan jalan. Dengan melakukan perbaikan jalan di beberapa tempat, maka akan dapat mengurangi jumlah genangan air karena jalanan memiliki permukaan yang rata.

Selain poin-poin rekomendasi di atas, hal penting yang perlu dilakukan Universitas Telkom, mahasiswa dan tenaga kerja agar lingkungan sekitar dapat menjadi lebih baik lagi adalah

  1. Edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan, dengan cara menginformasikan dan memberikan praktek nyata cara mengolah sampah menjadi pupuk atau mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang berguna, sehingga dapat menarik semua orang untuk peduli terhadap pengelolaan sampah. 
  2. Pihak Universitas Telkom dapat bekerja sama dengan pihak lain untuk memudahkan dalam mengelola sampah, sehingga universitas Telkom tidak perlu mengolah sampahnya sendiri, melainkan dengan membagi jumlah kapasitas sampah dengan pihak kerja sama. 
  3. Memaksimalkan peran organisasi seperti UKM dan juga peran seluruh masyarakat di Universitas Telkom untuk mencari solusi dalam permasalahan lingkungan yang terjadi di Universitas Telkom. 
[ Mengubah: Jumat, 18 November 2022, 07:18 ]
 
Gambar dari ALEXANDER RAYNARD TEOREMA
oleh ALEXANDER RAYNARD TEOREMA - Jumat, 18 November 2022, 00:23
Siapa pun di dunia

Alexander Raynard Teorema 

110223148

EL 46-04

 

1.     SGDs di Tel-U

SGDs di Tel-U merupakan gerakan untuk membangun bangunan baru di Telkom University, jadi saya pikir lingkungan, dan fasilitas Tel-U juga bagian dari pembangunan Tel-U, dan luar dari kampus/sekitaran Tel-U itu masi termasuk pembangunan Tel-U. Jadi usulan saya untuk perbaikan yaitu di jalan sekitaran gate 1-4 bahkan sampai gate 5 (lapangan tenis) itu di lakukan perbaikan jalan, dan fasilitas di dalam Tel-U juga di perbaiki seperti: kipas angin di gedung cacuk dan di gedung tokong nanas telkom juga di perhatikan.

 

2.     Gerakan lingkungan di Tel-U

Gerakan lingkungan Tel-U sangat mencakup banyak hal, gerakan ini juga menjadi salah satu hal yang sangat berguna bagi keberlangsungan pembelajaran, demi kenyamanan pembelajaran kelas bahkan di luar kelas juga terbilang cukup nyaman. Kebersihan lingkungan juga terbilang bersih, dan juga minim sampah yang berserakan di jalanan kampus Telkom.

 

3.     Penggunaan kendaraan bermotor di Tel-U

Penggunaan kendaraan bermotor sangat lah bagus dari akses parkiran akses jalan kampus. Parkiran juga cukup luas dan pintu masuk gate parkiran juga luas, tetapi tidak dengan jalannya yang berlubang dan jalanan yang tidak rata. Itu memiliki tingkat kecelakaan yang lumayan besar, sehingga bila terjadi hujan, suasana parkiran motor jadi sangat becek, dan penyerapan air di daerah parkiran pun kurang efektif sehingga bila terjadi hujan besar daerah parkiran menjadi banjir. Penerangan pada daerah parkiran pun cukup minim, sehingga sulit untuk mengetahui posisi kendaraan pada saat suasana sudah malam atau gelap. Mungkin hal ini dapat diperbaiki dengan perataan tanah yang ada di parkiran serta menambahkan sumber resapan air di sekitar parkiran. Dan akses jalanan kampus ada beberapa jalan yang tidak boleh di akses oleh motor.

4.     Renewable energy di Tel-U

Renewable energy atau energi terbarukan di Tel-U memiliki fasilitas yang cukup memadai seperti mengusungkan green energy dengan instalasi panel surya di bagian atap sebagai sumber energi listrik dengan pencahayaan yang maksimal. Dengan memaksimalkan penggunakan cahaya matahari, Tel-U dapat pencahayaan yang cukup dari sinar matahari.

 

5.     Bhineka Tunggal Ika

Sesuai dengan artinya, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu, hal tersebut sangat menggambarkan keadaan Indonesia. Di mana Indonesia memiliki banyak pulau yang terpisah, memiliki warga yang berbeda-beda dalam kepercayaan, ras, suku dan bahasa, tetapi tetap satu Indonesia. Secara harfiah Kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno. Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetap satu jua.  Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan bangsa Indonesia dan tertulis di dalam lambang Garuda Pancasila

 


 
Siapa pun di dunia

Nama         : Yosua Ericson Situmeang
Nim              :  1102220040
Kelas          : EL-46-06

Gerakan Lingkungan
Oleh : Yosua Ericson Situmeang

Lingkungan Telkom University

Pada dasarnya, Lingkungan Telkom University tergolong bersih dan nyaman serta bebas dari polusi yang berlebihan. Lingkungan yang bersih juga membutuhkan usaha untuk membuat lingkungan sekitar Telkom tetap asri. Dimulai dari adanya mahasiswa yang menjaga lingkungan tetap bersih dan juga pengajar yang juga turut ikut menjaga kebersihannya. Kebersihan lingkungan Telkom tidak luput dari upaya kerja keras cleaning service ataupun satpam yang bertugas serta para petugas yang bekerja untuk merawat pepohonan dan rumput yang ada di lingkungan sekitar dengan sangat baik. Lingkungan Telkom yang dimaksud adalah daerah yang berada dalam cakupan Telkom University yang sangat luas dan memiliki beragam jenis tempat yang sangat indah untuk menikmati udara segar. Salah satu tempat yang amat favorit di kalangan mahasiswa adalah di bagian danau yang memiliki tempat bersantai yang sangat bagus untuk mengerjakan tugas serta tempat untuk menenangkan diri dengan udara yang segar. Pohon-pohon  di lingkungan danau sangat terawat, rumput-rumput yang hijau dan juga adanya air mancur yang indah disertai dengan lampu-lampu malam yang sangatlah memanjakan mata.

          Lingkungan Telkom memiliki tingkat pembuangan sampah sembarangan yang tergolong kecil. Seluruh mahasiswa yang sangat banyak ketika menempuh pendidikannya di Telkom memiliki toleransi sampah yang sangat baik dan juga mahasiswa Telkom memiliki pengetahuan yang sudah ditanamkan terkait jenis jenis sampah dimulai dari sampah organik, non-organik serta B3 untuk memisahkan sampah yang dibuang dan didaur ulang. Dikarenakan hal tersebut Telkom memiliki lingkungan yang asri. Pembuangan sampah dilakukan dengan sangat cepat dan tertanggulangi dengan baik, sehingga tidak ada penumpukan sampah di lingkungan sekitar. Banyaknya tong sampah dengan berbagai jenis, memudahkan pembuangan serta memudahkan petugas kebersihan menghilangkan kemungkinan terjadinya penumpukan sampah.

          Lingkungan yang baik selalu menerima saran untuk perbaikan apabila terdapat hal-hal yang tidak mengindahkan lingkungan Telkom. Di daerah danau, tidak memiliki tong sampah walaupun tempat-tempat lain memiliki tong sampah yang memadai. Akses ke danau juga terdapat area tanpa lampu sehingga cukup gelap, dimulai dari akses Gedung rektorat ke danau dan juga terdapat area kurangnya lampu di bagian akses Gedung Tokong Nanas menuju area danau. Sangat disayangkan apabila tidak menikmati area danau hanya dikarenakan oleh kurangnya  lampu yang terang. Jalan kendaraan roda dua juga terdapat beberapa tempat yang tidak memiliki lampu jalan, hal ini dapat menyebabkan kesulitan untuk yang mengalami kekurangan di bagian mata. jalur yang dilalui oleh kendaraan bermotor ataupun mobil sudah cukup hancur. Jalan yang cukup hancur tersebut membuat beberapa genangan dan dapat membuat kerusakan pada kendaraan. Jalan yang hancur juga tidak luput dari jatuhnya pengemudi kendaraan roda dua. Daerah parkiran juga terdapat area yang tidak memiliki resapan air sehingga banyak genangan air yang cukup besar untuk merendam sepatu. Hal ini harus dilakukan perbaikan dikarenakan apabila diabaikan akan menambah kehancuran dan kerugian.

          Demikianlah artikel ini berdasarkan pengamatan saya sebagai seorang mahasiswa Telkom University, diharapkan adanya perbaikan secepatnya agar setiap orang dapat menikmati lingkungan Telkom University dengan nyaman yang maksimal.


[ Mengubah: Jumat, 18 November 2022, 00:00 ]
 
Gambar dari REINALD MARIEL
oleh REINALD MARIEL - Kamis, 17 November 2022, 23:05
Siapa pun di dunia

Bagaimana Saya Sebagai Mahasiswa Telkom University Mengamati Kondisi Lingkunan Tel-U

Reinald Mariel

EL-46-04

1102223103


Banyak hal yang dapat kita diamati di lingkungan sekitar kita. Salah satu lingkungan yang dapat kita amati adalah lingkungan kampus. Setiap orang memiliki  pandangannya masing-masing terhadap setiap apa yang terjadi di sekitarnya. Dan disini, kita akan membahasnya.

Halo semuanya, perkenalkan nama saya Reinald, jurusan S1 Teknik Elektro dari kelas EL-46-04. Kali ini, saya ingin menyampaikan beberapa tanggapan atau pandangan saya terhadap beberapa aspek yang ada di lingkungan Telkom University. Beberapa aspek yang akan saya bahas dalam blog kali ini adalah: SDGs (Sustainable Development Goals) di TelU, Kebhinekaan di TelU, Gerakan Lingkungan di TelU, Renewable energy di TelU, dan pengaturan penggunaan kendaraan bermotor di TelU. berikut adalah pembahasannya.


Sustainable Development Goals di Tel-U

Sustainable Development Goals itu sendiri (atau bisa disingkat SDGs) adalah suatu rencana aksi global yang di sepakati oleh anggota PBB di seluruh dunia yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan, kelaparan, masalah ekonomi, dan krisis dunia yang lain. SDGs sendiri memiliki 17 jenis tujuan yaitu: Tanpa Kemiskinan, Tanpa Kelaparan, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Pendidikan Berkualitas, Kesetaraan Gender, Air Bersih dan Sanitasi layak, Energi Bersih dan Terjangkau, Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi, Industri, Inovasi dan Infrastruktur, Berkurangnya Kesenjangan, Kota dan Komunitas Berkelanjutan, Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, Penanganan Perubahan Iklim, Ekosistem Laut, Ekosistem Daratan, Perdamaian, Keadilan, kelembagaan yang Tangguh, serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. 

Dari aspek-aspek yang sudah disebutkan, pandangan saya terhadap lingkungan Tel-U mengacu pada aspek tersebut adalah lingkungan Tel-U sudah mengaplikasikan SDGs di lingkungan kampus. Seperti pendidikan yang sudah berkualitas dengan kurikulum yang memadai dan dosen yang berkompeten serta sarana baik infrastruktur maupun fasilitas yang menunjang kegiatan mahasiswa. Ketersediaan air bersih, kebersihan lingkungan, serta tatanan lingkungan kampus yang baik membuat kegiatan di kampus menjadi nyaman dan kondusif. 


Kebhinekaan di Tel-U

Untuk kebhinekaan di lingkungan Tel-U, menurut saya sudah diterapkan dengan baik. Dimana ini juga mencangkup aspek kesetaraan gender dalam SDGs. Contoh pengaplikasian kebhinekaan di lingkungan Tel-U adalah seperti setiap mahasiswa memiliki rasa kebhinekaan pada ras, suku, dan agama, sehingga dilingkungan Tel-U tidak ada rasisme dan perundungan karena keberagaman ras, suku, dan agama. Di lingkungan Tel-U juga disediakan tempat ibadah yang memadai dan matakuliah agama sesuai dengan agama yang diakui di Indonesia. Tidak hanya agama, namun kebhinekaan yang ada juga mencangkup budaya, serta suku bangsa. Dimana terdapat UKM kedaerahan yang dapat mewadahi mahasiswa Telkom University yang berasal dari berbagai daerah. Kebhinekaan juga diterapkan oleh seluruh civitas yang bekerja di lingkungan Tel-U. Contohnya adalah saling menghargai dan menghormati antar civitas, sehingga tidak ada kesenjangan sosial antara mahasiswa dan dosen dengan pekerja yang bekerja di Telkom University.


Gerakan Lingkungan di Tel-U

1000 biopori Telkom University

Kegiatan Penyebaran 1000 Lubang Biopori di Lingkungan Telkom University (Bandung, 24-25 Oktober 2019)

Gerakan lingkungan yang sudah dilakukan oleh seluruh civitas Tel-U adalah seperti adanya kegiatan peduli lingkungan seperti kegiatan yang rutin dilakukan oleh UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) ASTACALA, dimana UKM ini sendiri bergerak dibidang kecintaan alam dan kegiatan rutin yang mereka lakukan adalah "Jumat Bermanfaat", dimana kegiatan ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan kampus agar tetap terjaga. Ada juga program Green Campus, dimana program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kampus yang bersih, sehat, dan asri, serta nyaman demi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. 

Menurut saya, dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan demi lingkungan Telkom university, membuat lingkungan kampus menjadi bersih dan nyaman untuk kegiatan perkuliahan. Dengan program Green Campus, membuat lingkungan Tel-U menjadi hijau dan asri.


Renewable Energy di Tel-U

Renewable energy atau energi terbarukan itu sendiri adalah energi yang dapat kita dapatkan secara terus menerus dengan memanfaatkan proses alam yang berkelanjutan, seperti sinar matahari, angin, air yang mengalir, proses biologi, dan geothermal. Di Tel-U sendiri sebagian sudah memanfaatkan renewable energy, seperti pada lampu penerangan jalan yang sudah menggunakan solar panel dan lampu LED pada setiap lampunya. Serta penggunaan sepeda dan penyediaan tempat parkir sepeda sebagai sarana pendukung dalam penggunaan renewable energy di lingkungan Telkom University.

Menurut saya, penerapan renewable energy di lingkungan Tel-U sendiri sudah sangat baik. Saya juga setiap kali berjalan-jalan di lingkungan Tel-U sering kali melihat sepeda atau motor listrik yang berjalan di sekitar lingkungan Tel-U. Hanya saja belum semua, seperti kendaraan TUC (Telkom University Car) yang tiga dari empat unit masih menggunakan mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak. Mungkin bisa saja mengganti unit yang masih menggunakan bahan bakar minyak dengan kendaraan yang menggunakan listrik.


Pengaturan Penggunaan Kendaraan Bermotor di Tel-U

Kondisi jalanan parkiran motor Telkom University

Untuk pengaturan penggunaan kendaraan bermotor, sudah disediakan lahan parkiran bagi setiap civitas yang membawa kendaraan, baik lahan parkir motor maupun mobil. Lahan parkirannya pun cukup luas dan tersebar di setiap pintu masuk (gate). Namun ini tidak diiringi dengan fasilitas jalan yang baik, baik di sekitar Tel-U (jalan raya) dan juga jalan yang ada di dalam parkiran. Jalanan yang ada tidak cukup layak digunakan dikarenakan terdapat lubang yang cukup besar dan jalan tidak rata, sehingga cukup membahayakan pengendara yang melewati jalan tersebut. Jalanan di parkiran motor pun tidak semuanya bagus, karena hanya sebagian parkiran yang menggunakan paving block dengan tekstur tanah yang rata, sehingga banyak lubang di parkiran, terlebih parkiran motor. Sehingga bila terjadi hujan, suasana parkiran motor jadi sangat becek, dan penyerapan air di daerah parkiran pun kurang efektif sehingga bila terjadi hujan besar daerah parkiran menjadi banjir. Penerangan pada daerah parkiran pun cukup minim, sehingga sulit untuk mengetahui posisi kendaraan pada saat suasana sudah malam atau gelap. Mungkin hal ini dapat diperbaiki dengan perataan tanah yang ada di parkiran serta menambahkan sumber resapan air di sekitar parkiran.


Mungkin cukup sekian penyampaian dari pengamatan saya terhadap kondisi yang ada di lingkungan Tel-U. Semoga apa yang sudah saya sampaikan di atas bisa menjadi masukan ke depannya sehingga lingkungan Telkom University dapat menjadi lebih baik lagi. Kurang lebih nya mohon maaf, sekian dari saya, terima kasih.


Referensi:

https://sdgs.un.org/

https://telkomuniversity.ac.id/upaya-telkom-university-dalam-menciptakan-kampus-hijau/

https://greencampus.telkomuniversity.ac.id/1000-lubang-biopori-tersebar-di-kawasan-telkom-university/

https://greencampus.telkomuniversity.ac.id/energy-climate-change/

[ Mengubah: Kamis, 17 November 2022, 23:11 ]