Entri blog oleh RAFIANDI AULIA SANI

Gambar dari RAFIANDI AULIA SANI
oleh RAFIANDI AULIA SANI - Selasa, 15 November 2022, 20:06
Siapa pun di dunia

Makna Kebhinekaan di Telkom University

Rafiandi Aulia Sani

1102220179

Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau. Berbeda dari negara lainnya, setiap pulau atau wilayah di Indonesia memiliki keunikannya tersendiri, baik dari segi budaya, adat istiadat, kesenian, maupun bahasa. Indonesia juga terdiri dari berbagai suku bangsa yang di mana masyarakatnya boleh memeluk agama apapun yang mereka percayai. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar dan multikultural. Keberagaman ini akan menjadi modal sosial yang  besar untuk membangun bangsa dan negara yang maju dan sejahtera.

Dari keberagaman yang banyak itu,  terciptalah kata “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetap satu jua. Bhinneka Tunggal Ika ini menjadi semboyan bangsa Indonesia, tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Simbol tersebut diciptakan secara “khas” untuk bangsa Indonesia karena keragamannya akan suku, agama, ras, dan budaya.

Setiap manusia pasti membutuhkan pendidikan untuk keberlangsungan hidupnya. Dengan adanya pendidikan, manusia bisa mengeksplorasi banyaknya ilmu pengetahuan yang ada di dunia. Selain itu, pendidikan juga ternyata bisa menyatukan perbedaan. Karena pendidikan layak diterima oleh seluruh jenis kalangan, tidak memandang orang tersebut berasal dari suku, agama, atau apapun.

Telkom University sebagai Perguruan Tinggi Swasta terbaik di Indonesia, memberikan pelayanan Pendidikan yang berkualitas serta bertekad menjadi research dan entrepreneurial university yang bermanfaat untuk masyarakat, bangsa, dan dunia. Dengan ini, Telkom University menjadi salah satu universitas yang menerima mahasiswa dari  berbagai provinsi di Indonesia. Mulai dari banyaknya jalur pendaftaran yang ada, seperti jalur Jalur Prestasi Akademik (JPA), beasiswa, jalur vokasi, jalur UTBK, jalur Ujian Tulis Gelombang (UTG), dan lain-lain, tentunya tidak hanya ditujukan untuk satu jenis golongan saja, melainkan dari berbagai suku, agama, dan budaya. Karena semua orang berhak mendapatkan pendidikan dan pelayanan yang baik. 

Jadi, Telkom University memiliki mahasiswa berpotensi dari berbagai macam provinsi dengan suku, agama, dan budaya yang berbeda-beda. Tentunya menjadi tantangan yang besar untuk Telkom University terutama mahasiswanya dalam menyatukan dan memaklumi perbedaan tersebut. Perbedaan itu bisa berupa dari cara berbicara, cara berpikir, cara bersikap, cara menyelesaikan masalah, dan perbedaan lainnya. Kemudian, dikarenakan banyaknya mahasiswa yang berasal dari kota yang berbeda, bahkan dari pulau yang berbeda pula, mereka dituntut oleh keadaan lingkungan baru yang jauh berbeda dari asal mereka untuk menyesuaikan diri secepat mungkin.

Saya sebagai mahasiswa Telkom University mengalami perbedaan budaya, contohnya yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari saya. Saya memiliki beberapa teman dengan suku yang berbeda dari saya, perbedaan tersebut dapat dilihat dari cara mereka berbicara menggunakan bahasa yang lebih baku, yang di mana mereka memiliki aksen suku itu tersendiri.  Sedangkan, saya sendiri menggunakan bahasa sehari-hari yang berbeda jauh dari bahasa mereka. Walau begitu, saya menemukan keunikan dan ciri khas salah satu budaya yang sering saya dengar, meskipun di awal belum terbiasa dengan perbedaan ini, tetapi lambat laun saya mulai terbiasa dengan keunikan itu sendiri. Dan sejauh ini, saya belum menemukan sisi negatif dari perbedaan tersebut. Justru menurut saya, dengan adanya kesadaran akan perbedaan yang terjadi itu membuat saya menjadi pribadi yang bisa lebih menghargai perbedaan-perbedaan yang beragam ini.

Saya ingat akan tugas mata kuliah Pembangunan Karakter beberapa minggu lalu, wali dosen saya memberikan tugas yang tidak seperti biasanya, beliau memerintahkan kepada para mahasiswa dari kelas saya, untuk melakukan pengambilan foto bersama 30 mahasiswa dari provinsi yang berbeda di Telkom University, yang di mana itu menjadi tantangan baru buat saya untuk menemukan orang-orang yang berasal dari provinsi yang berbeda-beda. Namun, dibalik kesulitan mencari siapa saja orang-orangnya, ternyata saya dapat mengambil suatu makna dari permintaan beliau. Saya dapat mengetahui bahwa Telkom University memiliki mahasiswa dari berbagai macam provinsi di Indonesia. Kemudian, saya juga menyadari akan minat dan tekad yang besar orang-orang tersebut untuk menetap di daerah yang jauh dari tempat asal, tentunya mereka akan sering menemukan banyaknya perbedaan dengan teman-teman baru mereka. Di suatu sisi, saya merasa salut kepada mereka yang berasal dari pulau yang berbeda━jauh dari Pulau Jawa. Namun semangat mereka dalam menggapai mimpi mereka sangatlah besar. Berhasil membuat saya termotivasi untuk ikut semangat dalam meraih mimpi di sini. 

Tidak butuh waktu yang panjang untuk membuat saya sadar akan hadirnya perbedaan yang menyelimuti Telkom University. Sejauh yang saya tempuh, sama sekali belum menemukan sisi negatif dari perbedaan yang timbul ini. Tetapi, seperti yang saya katakan di atas, dengan perbedaan ini justru melahirkan sebuah rasa kekeluargaan yang hangat dan harmonis. Kami bisa belajar untuk menerima perbedaan itu sendiri, dan kami juga dapat melihat dengan jelas akan makna indah dibalik perbedaan yang tak terhitung jumlahnya. Sama seperti bangsa Indonesia yang memeluk hangat perbedaan, Telkom University juga berusaha untuk menciptakan generasi baru yang unggul dan berpotensi di bidangnya.